Mulanya, aku memang naif. Tidak bisa—atau lebih tepatnya
tidak mau—mengakui kalau popularitas itu nyata keberadaannya. Namun seiring
waktu berjalan, kini aku paham, bagaimana semua ini memang berjalan seperti
seharusnya. Maksudku, ayolah, ada spasi besar yang membatasi antara mereka,
yang menggenggam kepopuleran, dengan kami, yang hanya dapat melihat dari jauh
bagaimana cara mereka menggenggam kepopuleran itu. Siapa yang tidak mau
populer? Jangan harap akan ada yang mengacungkan tangan, atau berbaris paling
depan untuk mengiyakan pertanyaan ini.
Aku
berpikir, apa yang bisa membedakan kami?
Oke, pertama pastinya wajah. Catat itu. Terlalu munafik untuk tidak mengakui,
kalau kamu bisa menjadi populer dengan wajah good-looking. Kedua? Cara bergaul.
Itu pasti. Jangan harap kamu akan melihat seorang yang populer akan berjalan
dengan wajah menunduk, atau makan bekal di siang dengan malu-malu. Ketiga?
Entahlah. I have no idea. Keempat? Kelima? Keenam? Mungkin sebaiknya kusimpan
semua angka itu dalam kotak, dan melemparnya sehingga aku tidak akan berpikir
tentang hal bodoh semacam ini.
Tapi—hey,
ayolah. Aku baru menyadari kalau semua yang dilakukan oleh orang-orang—baik itu
si populer atau bukan—adalah cara dia untuk tetap bertahan. Maksudku, ini
semacam bentuk survive. Orang populer tidak akan bisa mengerti bagaimana cara
bertahan di dalam ruang lingkup kesederhanaan, dan begitu juga sebaliknya.
Orang yang tidak populer tidak akan mau menjadi populer. Oke, mungkin bukan ‘tidak
mau’. Tapi ‘tidak akan bisa’.
Pada
dasarnya, semua orang ingin jadi populer. Ingin banyak dikenal, dan dianggap.
Tapi tidak semua orang mampu bertahan dalam ruang lingkup seperti itu. Dan
orang-orang yang tidak bisa bertahan itu bukanlah loser. Mereka punya cara
sendiri untuk tetap bertahan—dan merasa nyaman.
So, intinya
kita sama. Kita—aku yang tidak
populer, dan kamu yang iya—sama-sama punya cara tersendiri untuk bertahan dan
dianggap. Intinya? Jadilah diri sendiri. Karena saat kamu jadi dirimu sendiri,
kamu akan bisa 'terlihat' sebagaimana kamu apa adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar